Beberapa tahun silam saat chocolate truffle diisi aneka rempah seperti jahe, kayumanis, atau merica banyak orang ragu mencicipi. Tetapi setelah mencicip, ternyata sebagian besar justru kembali ingin mengunyah lagi.
Demikian juga saat chocolate truffle dan candy diberi campuran cabai bubuk dan paprika bubuk, orang penuh antusias ingin mencicipi. Sebagian menyukainya dan sebagian lagi menolak karena tak suka rasa pedas.
Kini terobosan baru juga dicoba. Chocolate Truffle ditaburi dengan butiran garam. Awalnya diperkenalkan di resto berbintang dalam haute cuisine. Banyak restoran mulai menyajikan dessert cokelat dengan paduan rasa asin dan manis. Sebuah buku masak berjudul 'Salty Sweets: Delectable Desserts and Tempting Treats with a Sublime Kiss of Salt' sukses di pasaran.
Dalam memasak dan membuat kue, mencampuradukkan dua rasa yang kontras merupakan hal biasa untuk menghindari kebosanan pada rasa tertentu. Misalnya saja, dessert panas dan dingin, pedas dan manis, asam dan asin disatukan dalam satu piring.
"Cita rasa yang kompleks membuat makanan seolah menari-nari di lidah dan membuat kesan lebih hidup dan menggairahkan selera," demikian komentar seorang chef yang menjadi finalis pemilihan Top Chef baru-baru ini.
Karena itu, janganlah kaget jika menemui cokelat dengan paduan beef bacon, garam laut yang ditaburkan di atas chocolate truffle atau es krim karamel. Berapa lama trend ini akan bertahan? Tidak ada serorangpun yang tahu. Jadi, tak ada yang melarang jika Anda ingin menaburkan garam kasar di atas cookies, cake atau puding. Siapa tahu orang yang mencicipinya jadi ketagihan!
No comments:
Post a Comment